Siswa SD Islam As Salam Malang Raih "Absolute Winner" Pada OSK Tingkat Nasional
Salah satu siswa SDI AS-salam telah menorehkan prestasi di ajang nasional. Siswa tersebut adalah Hafidzurrahman Ar-razi yang sekarang berada di kelas 3B. Hafidz, begitu biasanya ustadzah dan teman-temannya memanggil, telah meraih penghargaan tertinggi absolute winner pada Olimpiade Sains Kuark (OSK). OSK merupakan olimpiade swasta terbesar di Indonesia yang digelar setiap tahun.
Pada tahun ini, kuark mengambil tema besar “Aku Siap Menyambut Era Baru, Sains dan Teknologi! Sesuai dengan tema tersebut, maka event ini dilaksakan secara online dikarenakan Indonesia masih dalam kondisi pandemi. Selain itu, para peserta juga dituntut untuk bisa melek teknologi selain juga menguasai sains. Peserta dituntut bisa mengerjakan soal-soal sains melalui perangkat laptop yang telah disiapkan di web osk.
Setelah melewati babak penyisihan dan semifinal, Hafidz bersyukur bisa masuk ke babak final. Tentunya hal ini bukanlah hal yang mudah karena Hafidz harus menjadi 100 peserta terbaik di level 1 setelah mengalahkan puluhan ribu peserta dari seluruh Indonesia. Sedang keseluruhan finalis dari ketiga level ada 303 orang, bahkan ada beberapa peserta yang bersekolah di luar negeri.
Para finalis OSK tahun ini selain mengikuti final pada tanggal 26-27 Juni 2021, juga ditantang untuk membuat tulisan inspiratif bertopik sumber daya alam dengan tema ‘Pilihanmu Hari ini Tentukan Masa Depan Bumi’. Dengan bimbingan guru, ananda menulis sebuah tulisan berjudul, “Penggunaan Lampu LED sebagai Solusi Penghematan Energi Listrik”.
Selain disuguhkan dengan soal sains pilihan ganda dibabak final, para finalis juga ditantang dengan soal eksprimen. Soal eksperimen yang sebelum ada pandemi dilaksanakan peserta secara langsung, pada tahun ini dilaksakan secara virtual. Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi peserta, karena mereka harus memahami soal dan menjalankan aplikasi yang disiapkan penyelenggara agar bisa menjawab soal eksperimen tersebut. Hafidz, meskipun selama ini dibatasi bermain game atas izin Allah SWT menyampaikan jika bisa mengoperasikan aplikasi tersebut sesuai dengan arahan panitia. “Soal eksperimennya seperti memainkan game, tentang jungkat-jungkit yang mengarahkan peserta memahami kesetimbangan”, begitu hafidz menceritakan.
Dengan persiapan yang cukup, Hafidz bersyukur jika akhirnya bisa meraih medali di ajang ini. Hafidz memang memiliki ketertarikan pada bidang sains sejak kecil. Salah satu kegemarannya adalah membaca buku sains, baik buku cerita tentang sains, ensiklopedia dan sejak tahun lalu juga berlangganan majalah kuark. Hingga kegemarannya ini mengantarkan ananda mencoba mengikuti OSK saat duduk di kelas 1 meskipun belum masuk ke final.
Terlebih di era pandemi, perlu banyak kegiatan untuk mengatasi rasa bosan akibat pembelajaran yang tidak bisa dilakukan di sekolah. Pada bulan juni kemarin di samping meraih kejuaraan di OSK, Hafidz juga sempat mengikuti dua perlombaan tingkat nasional lainnya. Dia berhasil membawa pulang piala kemenangan sebagai juara umum di ajang Indonesia Berprestasi 3 dan peringkat 2 bidang sains oleh MOI (Menara Olimpiade Indonesia).
Tidak hanya pintar secara akademik, namun Hafidzurrahman juga merupakan salah satu penghafal Al-Quran terbanyak di jenjangnya. Pembiasaan menghapal Al-Quran sudah dimulai sejak ia belum menginjak usia sekolah dasar. Pantas saja, selama belajar di SDI As-salam, ia sudah mengantongi 3 juz hafalan. Tiga juz ini adalah hafalan yang sudah mendapatkan sertifikat munaqosah dari sekolah.
Cita-citanya ingin jadi dokter bedah yang hafidz Al-Quran, ditulis Hafidzurrahman kala kegiatan pelepasan balon cita-cita siswa baru di halaman sekolah dua tahun silam. Ketika ditanya apa saja cara yang digunakan keluarga agar bisa membangkitkan semangat belajar dan berkompetisi. Sang ibunda mengatakan, orang tua selalu mendoakan kebaikan bagi ananda yang diperdengarkan langsung setiap harinya. Selain itu, juga memperbanyak literasi di rumah agar ananda bisa menemukan bakat minat di bidang yang disukai.
Setiap anak adalah individu yang unik. Mereka memiliki kelebihan di bidangnya masing-masing. Sangat penting bagi orang tua dan guru untuk bekerja sama dalam membersamai pengoptimalan perkembangan tumbuh kembang anak. Kerja sama yang dibutuhkan tidak hanya bersifat materiil tapi juga moril. Dibalik anak yang hebat, ada doa dan dukungan dari lingkungan belajar mereka.